sapa dan salam

Assalamuallaikum, Selamat bergabung di Xpassion.:D

info terupdate

Hi Xpassioners, selamat berkarya di BUKU ke 2 Xpassion, kumpulkan tulisanmu segera, rebranding your self and improve your skill
  • -Lutfi Zein-.
  • Find Your Passion
  • Now
  • No Delay,No Excuse,No But.
  • Reading Books Makes you Better.

Kamis, 31 Oktober 2013

Husnudzon Kepada Alloh



Penulis: Andrianto

Banyak diantara kita termasuk saya kadang menemui titik buntu dan putus asa, merasa sudah berusaha maksimal semua udah dilakukan koq belum terkabul yah.pertanyaan yang kerap mucul pada diri kita dan akhirnya kita mulai mencari-cari dan mengira-ngira kenapa do’a kita belum terkabul?? Disini semua diuji… seberapa sabarkah kita dan seberapa kuatkah keinginan serta keyakinan kita terhadap apa yang kita inginkan. Ingat “Alloh berdasarkan Prasangka hambanya”
Hadits lengkapnya sebagai berikut:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” (Muttafaqun ‘alaih). Hadits ini mengajarkan bagaimana seorang muslim harus huznuzhon pada Allah dan memiliki sikap roja' (harap) pada-Nya.
Ketika saya mulai mempelajari fenomena kehidupan disekeliling kita baik muslim maupun non muslim, akhirnya muncul suatu pertanyaan kenapa mayoritas orang non muslim itu kaya dan kita orang muslim rata-rata kehidupannya biasa-biasa ya??? Dan setelah saya bertanya-tanya pada orang-orang yang sukses dan mengamati kehidupan orang-orang sukses dari golongan non muslim, rata-rata mereka mempunya kebiasaan sebagai berikut:
1.      Yakin (Alloh berdasarkan prasangka hambanya), mereka mempunya kenyakinan yang kuat bahwa dia akan sukses dibidang yang ia inginkan (kebanyakan mereka mempunyai impian atau dream book)
2.      Sabar dan selalu berpikir positif (Husnudzon kepada alloh)
3.      Shodaqah (kebanyakan dari mereka menetapkan min 10% dari penghasilan)
4.      Iktiar atau pekerja keras (semangat bekerja atau berjuang tanpa putus asa, dengan penuh harap dan yakin do’anya akan terkabul)
5.      Selalu menambah dan memperbaharui impian
6.      Pandai bersyukur
Sedangkan kita rata-rata sebagai berikut:
1.      Tidak yakin (rata-rata dari kita sebelum berdo’a sudah tidak yakin dengan yang kita minta berbagai alasan: apa do’a saya dikabulkan yah? sayakan dak rajin shalat? saya banyak dosa dll ? akhirnya tidak meminta)
2.      Tidak sabar dan pesimis (ketika do’a belum kujung terkabul kita mudah rendah diri dan berprasangka buruk kepada Alloh: jangan-jangan do’a saya tidak dikabulkan, wah saya masih banyak dosa dll)
3.      Susah mengeluarkan shadaqah
4.      Iktiar kurang maksimal dan mudah menyerah
5.      Tidak mempunyai impian ataupun jika mempunya impian hanya satu atau dua dan tidak diperbaharui
6.      Kurang pandai bersyukur
Masya’ Alloh mari kita bangkit dan saling menyemangati untuk umat islam yang lebih baik dan baik lagi…  
Ketikan Nabi nuh belum tahu banjir akan datang ketika ia membuat kapal besar  dan ditertawai kaumnya serta anak istrinya
Dan ketika Nabi Ibrahim belum tahu ketersediaannya domba ketika pisau nyaris memenggal buah hatinya
Nabi musa belum tahu laut akan terbelah saat ia diperintahkan untuk memukulkan tongkat ke laut
Nabi Muhammad saw pun belum tahu kalau kota madinah adalah kota tersebarnya ajaran yang dibawanya saat beliau diperintahkan berhijrah
Yang mereka tahu adalah bahwa mereka harus patuh pada perintah Alloh dan tanpa berhenti berharap yang terbaik. Ternyata dibalik ketidaktahuannya kita, Alloh telah menyiapkan surprise  saat kita mematuhi dan melaksanakan perintahnya.
Seringkali tanggan-tangan Alloh bekerja didetik-detik terakhir dalam usaha hambanya.
So, never give up!!

Husnuzhon pada Allah, itulah yang diajarkan pada kita dalam do’a. Ketika kita berdo’a pada Allah kita harus yakin bahwa do’a kita akan dikabulkan dengan tetap melakukan sebab terkabulnya do’a dan menjauhi berbagai pantangan yang menghalangi terkabulnya do’a.  Karena ingatlah bahwasanya do’a itu begitu ampuh jika seseorang berhusnuzhon pada Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Ghofir/ Al Mu’min: 60)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ
Tidak ada sesuatu yang lebih besar pengaruhnya di sisi Allah Ta’ala selain do’a.” (HR. Tirmidzi no. 3370, Ibnu Majah no. 3829, dan Ahmad 2: 362, hasan)
Jika seseorang berdo’a harus dalam  keadaan yakin do’anya akan dikabulkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi no. 3479, hasan)
Jika do’a tak kunjung terkabul, maka yakinlah bahwa ada yang terbaik di balik itu. Dari Abu Sa’id, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا. قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ
Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: (1) Allah akan segera mengabulkan do’anya, (2) Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan (3) Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do'a-do'a kalian.” (HR. Ahmad 3: 18, sanad jayyid).
Ibnu Rajab dalam Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam berkata,
فالإلحاحُ بالدعاء بالمغفرة مع رجاء الله تعالى موجبٌ للمغفرة
“Terus meminta dengan do’a dan memohon ampunan Allah disertai rasa penuh harap pada-Nya, adalah jalan mudah mendapatkan maghfiroh (ampunan).”
Maka yakinlah terus pada janji Allah, husnuzhon-lah pada-Nya. Janganlah berprasangka kecuali yang baik pada Allah. Dan jangan putus asa dari rahmat Allah dan teruslah berdo’a serta memohon pada-Nya.
Ya Allah, kabulkanlah dan perkenankanlah setiap do’a kami.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar