Penulis: Andik Harjono
Pernahkah anda mendengar ungkapan
“Jika ingin mengetahui sifat seseorang,
lihatlah siapa teman-temannya”. Mungkin
hal ini ada benarnya, karena sebagai mahluk social, manusia membutuhkan & tak bisa dilepaskan dari pergaulan dengan
manusia lainnya. Sedangkan setiap orang cenderung untuk merasa cocok dan nyaman
dengan orang-orang yang memiliki “minat”
yang sama. Lihatlah misalnya Lawyers Club, pasti anggotanya adalah para
pengacara. Mancing mania adalah sekumpulan orang-orang dengan hobby memancing
ikan, ada komunitas motor, IM3 Community, dll, yang semua terbentuk karena
masing-masing anggotanya memiliki sebuah “kesamaan
minat”.
Apabila
komunitas terbentuk atas dasar minat yang sama lalu bagaimana interaksi mereka
dengan orang/komunitas yang memiliki minat berbeda dengan “ke-khas-an” yang dianut oleh komunitas tersebut? Atau ambillah
contoh apabila ada orang luar yang pada dasarnya tidak memiliki minat maupun
kompetensi untuk diterima dalam suatu komunitas
kemudian bergaul dengan komunitas tersebut? Apa yang terjadi ? Di
sinilah akan mulai timbul proses “mempengaruhi” sebagai bagian dari adaptasi untuk mencapai kenyamanan bagi kedua
pihak (karena tidak ada orang yang betah berlama-lama
dalam ketidak nyamanan). Sehingga ujung-ujungnya akan terjadi keseragaman
minat (yang pada awalnya berbeda). Ada
teman masa kecil saya yang awalnya tidak suka makan ikan, tetapi semua
teman-temannya hobby memancing. Akhirnya daripada dia tak ada teman untuk
diajak bermain, dia selalu ikut tiap kali teman-temannya memancing. Tentu saja
dia merasa tidak nyaman pada awalnya. Lalu untuk mengusir kebosanan dia
mencoba-coba memancing, ternyata enjoy & Lama kelamaan jadi hobby
memancing. Karena tempat mancingnya jauh-jauh sehingga acara memancing selalu
melewati jam makan siang, hasil pancingan selalu dibakar & dimakan
rame-rame, akhirnya teman saya yang semula tidak suka makan ikan ini jadi doyan
ikan.
Contoh
di atas adalah yang paling umum terjadi, yaitu yang memberikan pengaruh adalah
lingkungan mayoritas. Banyak contoh lain tentang hal ini. Misalnya seorang
tokoh pinggiran yang awalnya idealis dan jujur, tetapi ketika terpilih menjadi
wakil rakyat atau kepala daerah, lalu masuk ke dalam system yg korup, alih-alih
dia memberantas korupsi & membenahi system, malahan tak lama kemudian
ditangkap KPK karena diduga terlibat kasus korupsi. Itu semua contoh bagaimana
lingkungan mayoritas memberikan pengaruh
hingga dapat merubah seseorang. Tetapi bukan hal yang tidak mungkin jika
ada kalanya pengaruh itu disebarkan dari
pihak minoritas. Untuk orang-orang hebat
seperti para ulama, founder, innovator, inspiratory, dll, 1 orang saja seperti
mereka pun dapat mempengaruhi/menginspirasi dunia. Saya yakin ada beberapa
tokoh berpengaruh ini yang sudah anda kenal. Banyak sekali contohnya, dari
lingkungan yang terdekat salah satunya
adalah SAM Indosat Jember, Pak Lutfi Zein. Kok bisa ? Nanti ada penjelasannya
di halaman berikutnya, baca saja terus ya ? J
Izinkan saya bercerita
pengalaman pribadi saya mengenai pengaruh pergaulan ini. Selain dengan keluarga
di rumah, sebagian besar waktu saya untuk bergaul tentu saja dengan rekan kerja
di Sales Area Jember. Selama 7 tahun bertugas di SA Jember terhitung saya sudah
mengalami kepemimpinan 5 orang SAM (Kepala Cabang) silih berganti. Tahukah
anda, bahwa selama 7 tahun itu saya hampir tidak pernah menulis. Sekedar
memforward artikel menarik pun minim, apalagi sharing tulisan saya sendiri.
Pendek kata saya tidak memiliki budaya menulis. Barangkali tulisan terakhir
yang saya buat adalah Skripsi S1 sekitar 15 tahun yang lalu (kalau iseng2 nulis/upload
di Facebook atau membuat presentasi urusan kerjaan tidak masuk hitungan ya?).
Nah, berhubung SAM yang sekarang adalah seorang penulis buku & inspirator, Lha
wong namanya saja inspirator, ostosmastis saya yang bergaul dengan beliau mulai merasakan pengaruh untuk bisa menulis & menginspirasi
seperti beliau.
Benarkah ? Apa
buktinya kalau saya terpengaruh untuk menulis dan menginspirasi ? Untuk soal
menulis, yang sedang anda baca ini salah satunya. Dalam waktu sebulan
setidaknya saya sudah mengirimkan 3 tulisan untuk diikut sertakan dalam
X-Passion. Selain tulisan ini, 2 Judul
sebelumnya nya adalah : Tuhan Bukan PHP
(yang masih akan ada sambungannya) & Kisah Sebuah Buku (terinspirasi dari perjuangan mendapatkan
sebuah buku). Malah di dalam kepala rasanya sudah ngantri-ngantri bahan
untuk segera saya tuangkan ke dalam tulisan (Lebay dikit hehe). Untuk soal menginspirasi,
yah itu saya tidak tahu apakah tulisan-tulisan saya menginspirasi anda atau
tidak kalau anda tidak memberitahu saya. Saya hanya berharap mudah-mudahan
tulisan saya menginspirasi pembacanya sehingga menjadi tambahan ladang amal
buat saya. Amiin. Tapi Alhamdulillah, akhirnya ada 1 orang yang mengaku
terinspirasi dari kisah “terpengaruhnya
saya terhadap budaya menulis pak SAM & setelah membaca 2 tulisan saya
sebelum yang 1 ini” . Namanya Intan, mahasiswi calon wisudawan Teknik
Elektro UNEJ bulan Nopember 2013 nanti (dulu saya sempat ndosen disitu). Yang
cukup menggetarkan saya adalah, Intan menyampaikan pengakuannya dalam bentuk
tulisan. Jadi tidak hanya sekedar
pengakuan melainkan sebuah tulisan yang menjadi bukti bahwa beliau mulai suka menulis padahal sebelumnya ndak pernah
menulis. Judulnya “finding A” tentang bagaimana perjuangannya lulus dengan
nilai A.
Kesimpulannya,
dalam bergaul anda bisa saja menginspirasi atau terinspirasi. Dari yang saya
alami, saya mengalami keduanya, saya terinspirasi Pak SAM yang pada akhirnya
saya pun menginspirasi (mantan) mahasiswi saya untuk menulis. Oleh karena itu,
jika anda tidak siap untuk menjadi inspirator & memberikan pengaruh positif
bagi lingkungan anda, sebaiknya berhati-hati dalam memilih kawan. Jika tidak
bisa-bisa anda yang terkena pengaruh negatif. Pastikan anda bergaul dengan
orang-orang/lingkungan yang dapat memberikan pengaruh positif bagi anda.
Kok gak sinkron dengan judulnya ya? ehm,
sebenarnya judul tulisan ini awalnya adalah “Pengaruh Pergaulan” tok, gak pake (bebas). Tapi kalo judulnya
tetap seperti itu saya yakin antusiasme orang untuk membaca tidak seheboh
dibandingkan kalau saya beri judul “Pengaruh Pergaulan (Bebas)” makanya
bebasnya pake kurung, artinya : bukan pergaulannya yang bebas tetapi bebas ini
maksudnya “suka-suka saya mau cerita
pergaulan model bagaimana?” hehehe… Dalam hal ini saya hanya mau bercerita bahwa
pergaulan yang baik dapat memberikan dampak positif terhadap diri anda &
vise versa. Ternyata akibat bergaul dengan penulis (Pak SAM) saya jadi menikmati
menulis, mahasiswi saya pun ikut ketularan. Saya jadi
makin banyak membaca & insya Allah saya pun bersedia sharing (untuk apa nulis kalo cuma dibaca sendiri, ya
kan?) Semoga menulis menjadi Passion saya selanjutnya. Amiin. Maafkan saya bila anda merasa tertipu dengan
judulnya, tapi mudah-mudahan ngga ya ? Malah sebaliknya, semoga anda akan terinspirasi.
Sehingga 100% karyawan SA nJember semuanya berpartisipasi dalam X-Passion,
tidak hanya sebagian. Tul nggak ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar