Penulis: Ratnawati Wida Kirani
Saya turun dari mobil dan
berjalan sepanjang jalan,mengelilingi pasar,pertokoan,perkantoran. Terik
matahari begitu menyengat,saya sudah berseragam rapi dan sopan,bersepatu,membawa
se-slop rokok. Ya,saat itu saya adalah seorang SPG (Sales Promotion Girl). Apa dibayangan anda saat mendengar kata SPG?
Seseorang pernah berkata:” Nggak ada kerjaan lain apa? Kamu tau kan image SPG
itu seperti apa?Meskipun kamu nggak macem-macem”. Ya Allah hanya engkau yang
tau betapa takutnya saya menjadi sales rokok,pertama sebagai seorang wanita dan kedua karena
sedari kecil saya bisa dikatakan tipe wanita yang pendiam. Saat itu saya pernah
berbicara sendiri dalam hati “Ilmu sales ini akan manfaat untuk masa depanku
kelak yang lebih baik,saya tau Allah SWT adalah perencana kehidupan terbaik,saya cukup melakukan yang
terbaik dan istiqomah”.
Saya memutuskan untuk
selalu positive thinking terhadap semua hal yang saya alami. Saat menjadi
seorang “Sales”,disanalah ternyata saya dilatih untuk mampu berkomunikaasi dan
memahami banyak karakter seseorang. Saya merasa bahwa Tuhan sudah membuat alur
agar saya bisa menakhlukkan ketakutanku dan membesarkan keberanianku.Dan itu
benar terjadi. Bagaimana keberanian untuk memulai pembicaraan saat menawarkan
produk banyak dilatih. Bagaimana keberanian itu dibentuk saat saya menaiki
tangga kapal besar diketapang yang hanya seukuran P40cm x L20cm, dengan high
heels 10cm, hanya seutas tali panjang sebagai pegangan dan saat menjual rokok
di dalam kapal sendirian. Bagaimana mental ini dibuat tebal mendengar celotehan
dari beberapa orang yang lupa bahwa mereka juga memiliki seorang istri atau
anak perempuan juga yang perlu mereka hargai. Bagaimana kita dibentuk menjadi
team yang solid dan berkerjasama mencapai target. Subhanallah sesungguhnya kita
selelu dibentuk oleh Tuhan untuk selalu bersyukur.
Kita adalah bagaimana kita
memahami sesuatu. Ternyata “Sales” itu sudah melekat didiri kita. Karena
marketing bukan hanya bauran antara product,price,place dan promotion. Dimana
bertujuan untuk tiga hal dari sisi pelanggan yaitu Need,Want,Expectation. Yang saya
pahami ternyata personality ikut andil yang besar dan melekat pada seorang
Promotion girl/boy untuk memudahkan kita dalam suatu pencapaian target. Sesungguhnya
kita sudah memiliki bakat menjual sejak lahir,namun terkadang kita lupa untuk
mengembangkan cara menjual kita dan yang digunakan adalah teori-teori saja
tidak dipraktekkan langsung. Menjual itu bergerak. Menjual itu juga proses
dimana kita membentuk personality. Mengapa image SPG itu jelek dibeberapa
pandangan seseorang, bukan salah yang menilai,tetapi banyak cerita dan cara
menjual beberapa dari mereka yang membuat personality mereka dibeberapa orang
terlihat buruk. Disini sudah terlihat bagaimana pengaruh personality itu sangat
besar. Parahnya lagi jika personality itu menyangkut sebutan umum misalnya SPG bukan personal sales nya. Imbasnya semua
yang berprofesi SPG akan dinilai sama oleh beberapa pihak.
Di
Perusahaan tempat saya berkerja sekarang, awalnya saya kira hanya akan berkerja
dalam lingkup service saja. Namun selain
dalam lingkup service ternyata memiliki bekal ketrampilan sebagai sales sangat
membantu. Karena service people ternyata memiliki peluang melakukan aktifitas
lain yang tidak kalah penting yaitu: Jualan! Dimana kita bisa melakukan up selling dan cross selling kepada
pelanggan secara efektif namun tetap elegan saat berinteraksi yang insentif
dengan pelanggan. Hanya saja, tidak
semua service people memiliki
middset serta
keterampilan yang tepat untuk memanfaatkan peluang tadi. Beruntung seseorang yang terjun dalam bidang
service telah memiliki bekal sales. Namun bagaimana dengan yang fresh graduate,
belum memiliki pengalaman sales dan dituntut memiliki ketrampilan sebagai
sales? Apakah harus resign dan belajar ilmu dari SPG dulu?hehehe tentu tidak.
Disinilah fungsi banyaknya seminar dan pelatihan tentang sales serta sales
competition di perusahaan.
Saya
pun perlu selalu belajar,tidak cukup bermodalkan sedikit pengalaman sales. Karena sales itu bergerak tidak terdiam atau terjun langsung atau dipraktekan langsung. Kita
paham betul bahwa kita tidak bisa berhenti belajar suatu hal jika ingin terus berkembang.
Bagaimana personal development masih menjadi kunci
terhadap semua tujuan kita. Bagaimana Keinginan yang kuat itu menjadi reason
yang kuat. Seorang sahabat pernah mengatakan kepada saya. Na’ jika kamu menjadi
pemimpin kelak “Memimpinlah dengan Hati” dan “Memimpinlah dengan menciptakan
perbedaan” kearah lebih baik. Inilah semangat untuk beberapa kegiatan
pengembangan diri maupun pengembangan teman-teman ditempat saya berkerja untuk
terus konsisten dijalankan. Dan semoga doa tersebut selalu mengiringi di proses pembelajaran dan pengembangan diri.
Semoga bukan
hanya diri kita sendiri yang berkembang namun kita dapat mengajak atau
menggerakkan banyak orang disekitar kita,rekan kerja,sahabat,kenalan kita untuk
terus mengembangkan diri. Amin Ya Rabb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar