Penulis: Slamet Hariadi
Judul artikel ini tampaknya seperti sebuah kiasan, namun inilah sepengal kisah atau pengalaman hidup saya yang bisa dishare ke rekan-rekan.
Sebelumnya tidak ada terlintas dalam
pikiran saya dan istri untuk berbinis atau wirausaha . Sejak kecil kami
diajarkan oleh orang tua kami untuk belajar yang rajin agar bisa sekolah
yang tinggi serta bisa bekerja di perusahan yang baik atau jadi PNS.
Alhamdulillah cita-cita kami sudah tercapai, saya sudah sarjana dan
bekerja di Indosat dan Istri saya seorang dokter gigi yang bekerja
sebagai dosen PNS di UNEJ.
Mindset kami mulai berubah sejak
awal bulan Ramadhan tahun 2008. Saat itu hari sabtu saya mimpi bertemu
dengan teman SD yang sudah 20 tahun lost contact. Karena mimpi
tersebut saya jadi penasaran dan berusaha untuk mencari nomor telepon
agar bisa menyambung silahturahmi dengannya.
Dia adalah seorang sarjana arsitek yang
tidak berkecimpung di dunia kearsitekan. Dia adalah seorang pengusaha
tekstil dan telah membuka beberapa butik batik di Pekalongan (
asal kota kelahiranku ). Hasil silahturahmi tersebut akhirnya dia.,
menyarankan untuk mencoba memulai bisnis batik di Jember. dan
mengirimkan contoh produk batik pada saya.
Awalnya produk tersebut kami coba
tawarkan ke rekan kerja saya dan rekan kerja istri saya dan habis
terjual. Selanjutnya saya berkeyakinan bahwa produk batik pekalongan
bisa kami jual di Jember. Saya ingin order batik lagi dengan langsung
bertemu dengan teman saya.tersebut Setelah bertemu, dengan dia, saya
,justru dikenalkan dengan pengusaha-pengusaha rekanan teman saya yang
mensuplai butiknya .
Dengan adanya pemasok batik ke saya,
jalan untuk memulai bisnis mulai terbuka. Awalnya saya membuka usaha
jualan batik di rumah dengan memanfaatkan ruang tamu. Saya banyak
belajar berbisnis seperti : mempromosikan toko saya agar bisa dikenal
oleh warga jember, mengatur stok, melayani pelanggan, bertemu atau
ngobrol dengan pengusaha batik di pekalongan dll.
Untuk bisa merealisasikan bisnis saya, sering membaca artikel bisnis melalui media internet dan buku, sharing dengan sesama pelaku bisnis, menimba ilmu marketing dengan senior adalah salah satu cara belajar bisnis yang saya terapkan
Sudah 5 tahun lebih proses belajar
berbisnis batik saya jalani. Menurut saya untuk bisa bertahan dan
memajukan usaha . proses belajar bisnis harus terus berlanjut.
Alhamdulillah melalui usaha ini, modal
sudah kembali dan kami sudah bisa menenpati salah satu pertokoan di
jalan Mawar Jember dengan label “ Griya Batik Pekalongan”. Salah satu
berkah dari usaha ini, saya bisa membiayai pergi umroh saya bersama
kedua orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar